VIVAnews - Video tentara Israel menari perut sembari mengelilingi seorang tahanan perempuan Palestina yang diikat dan ditutup matanya jadi hits di laman video sharing, YouTube. Video ini telah ditonton lebih dari 53,751 orang.

Seperti dimuat laman News.com.au, video ini diunggah sekitar dua tahun lalu. Namun, klip tersebut baru ditayangkan Senin lalu di televisi Israel, Channel 10.

Video ini menunjukkan seorang prajurit pria meliuk-liukkan tubuhnya mengikuti irama rancak sebuah lagu Arab bak seorang penari perut. Sementara itu, si tahanan perempuan yang mengenakan jilbab berdiri merapat ke dinding. Tanggannya terikat di depan, dan kain putih menutupi matanya.

Tentara yang berkaca mata hitam tertawa-tawa dan berulang kali mendekat perempuan. Sementara dari gerak mulutnya, si tahanan perempuan seperti mengucapkan "Allahu Akbar" berkali-kali.

Video itu diberi judul 'Israeli soldier catch Arab terrorist (he dance on her). Funny' atau 'tentara Israel menangkap teroris Arab (dia menari di dekat si perempuan). Lucu'. Durasinya lebih dari satu menit.

Munculnya video tentara menari itu memunculkan reaksi keras dari otoritas nasional Palestina (PNA). "Klip ini mengungkapkan bahwa praktik tindakan tak manusiawi tentara Israel pada tahanan Palestina masih berlangsung," kata Essa Karak, Menteri Urusan Tahanan Palestina, seperti dimuat situs Bernama. PNA akan mengajukan gugatan pada prajurit yang muncul dalam rekaman yang dinilai menunjukkan perilaku fasis tentara Israel.

Menanggapi video tersebut, militer Israel merilis pernyataan mengecam tindakan prajuritnya tersebut. Militer Israel juga berjanji untuk menerapkan berbagai langkah untuk mengurangi tindakan seperti itu dengan cara memberi arahan, perintah, dan hukuman jika diperlukan.

Seperti dimuat laman CNN, pemerintah Israel juga menyatakan, "Kasus tersebut tidak merepresentasikan tentara Israel (IDF) secara keseluruhan."

Kasus video ini mencuat enam minggu setelah sebelumnya juga muncul insiden di mana seorang tentara perempuan Israel memicu kemarahan dunia Islam ketika berpose sembari bergaya dan tersenyum-senyum di samping sejumlah tahanan Palestina yang diborgol dengan mata ditutup kain. Foto tak laiknya seorang wisatawan sedang bergaya ini, dia unggah di akun Facebook-nya dan lalu menyebar ke seluruh dunia.

Militer Israel dan otoritas Palestina sama-sama mengecam ulah tentara wanita itu sebagai tindakan memalukan. Lembaga hak asasi manusia mengatakan foto tersebut adalah bukti nyata kultur militer Israel yang memperlakukan Palestina sebagai obyek ketimbang manusia. (kd)